Kamis, 26 Januari 2012



Peranan guru bimbingan dan konseling dalam menangani masalah karir siswa sma negeri 2 limboto

LATAR BELAKANG.
Kesulitan yang dialami siswa dalam memilih dan menentukan karir tidaklah dapat dipungkiri, banyak siswa yang kurang memahami bahwa karir merupakan jalan hidup dalam usaha mengapai kehidupan yang baik dimasa mendatang.
Karir bagi siswa bukan hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang miliki namun haruslah ditentukan. Untuk membentukan hal demikian harus didasarkan pada keputusan siswa itu sendiri yang didasarkan pada pemahaman tentang kemampuan dan minat serta pengenalan karir yang ada di masyarakat.Keberhasilan siswa dalam pemilihan karir yang tepat tidaklah semudah seperti apa yang dibayangkan, agar siswa mempunyai pilihan yang tepat terhadap suatu pilihan karir atau pekerjaan.

PEMBAHASAN.
Menurut Ruslan Abdul gani bimbingan karir adalah “uatu proses bantuan layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa atau remaja) agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya dan dapat mengenal dunia kerja merencanakan masa depannya, dengan bentuk kehidupan yang diharapkan yang menentukan pilihannya dan mengambil suatu keputusan”
Layanan bimbingan karir merupakan layanan yang diberikan pembimbing kepada klien dalam memecahkan masalah karir yang dihadapi klien. Dibawah ini akan diuaraikan beberapa pendapat tentang bimbingan karir yaitu sebagai berikut:
1.   Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir ( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian sebaik-baiknya dengan masa depannya.
2.   Bimbingan karir merupakan proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar, mempertemukan gambaran tentang diri tersebut dengan dunia kerja itu. Dan pada akhirnya dapat :
a.   Memilih bidang pekerjaan
b.   Menyiapkan diri untuk bidang pekerjaan
c.   Membina karir dalam bidang tersebut

MASALAH-MASALAH KARIR YANG DIHADAPI SISWA
        Merasa cemas dalam mencari pekerjaan dalam suasana yang penuh dengan persaingan.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa perkembangan dunia digital memang bisa mempermudah segalanya, termasuk untuk mencari lowongan pekerjaan. Tapi masalahnya adalah kesulitan saat proses mencari pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan serta karier terdahulu kita. Untuk lebih jelasnya lagi ada  beberapa tips dan trik  dalam mencari pekerjaan:
a.      Tentukan target : Ketahui karier apa yang paling Anda inginkan. Hal ini sangat penting bagi Anda untuk membuat target pencarian lowongan kerja yang diinginkan. Buatlah target perhari, setidaknya setiap hari Anda harus mendapatkan dua lowongan yang dinginkan agar waktu Anda tidak terbuang percuma.

b.      Riset : Lakukan riset dan "bookmarks" situs lowongan pekerjaan yang menurut Anda memiliki kredibilitas. Jangan lupa juga untuk selalu mengunjungi situs-situs perusahaan besar. Biasanya perusahaan besar, memiliki kanal karier tersendiri dan mengumumkan lowongan lewat kanal tersebut.

c.       Manfaatkan mesin pencari pekerjaan: Maksimalkan mesin pencari pekerjaan yang terdapat pada situs lowongan pekerjaan. Gunakan kata kunci yang langsung merujuk pada lowongan yang diinginkan. Jika Anda tidak menemukan, baru tengok lowongan lain yang cukup menarik bagi Anda. Cobalah fokus saat mencari pekerjaan di dunia maya. Jangan sambil melakukan kegiatan lain. Hal ini sangat penting agar perhatian Anda tidak terbagi. 
   Kurangnya keterampilan dalam pekerjaan tertentu.
Untuk mendapatkan pekerjaan yang didambakan tidaklah gampang. Ini terjadi karena pencari kerja lebih banyak dibandingkan dengan lapangan kerja yang tersedia. Setiap tahun calon tenaga kerja semakin bertambah, sementara lapangan kerja baru tidak banyak bertambah. Kesenjangan ini semakin sulitnya mencari lowongan pekerjaan. Akibatnya pengangguran semakin banyak, baik lulusan sekolah menengah maupun lulusan perguruan tinggi.ada beberapa hambatan-hambatan dalam mencari pekerjaan di antaranya adalah
a.        kurang memiliki keterampilan. Sebagaimana kita maklumi untuk bekerja diperlukan keterampilan khusus. Sebuah perusahaan atau instansi pemerintah mensyaratkan pelamar harus memiliki keterampilan komputer dan bahasa Inggris.

b.      terlalu memilih pekerjaan. Di antara calon tenaga kerja ada yang suka pilih-pilih pekerjaan atau merasa gengsi bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu. Ini biasanya terjadi karena menginginkan pekerjaan hebat, tapi tidak ditunjang dengan kemampuan yang memadai. Dengan kata lain, dalam mencari pekerjaan tidak realitas.
 Belum memiliki wawasan dalam suatu pekerjaan
belum mempunyai pengalaman kerja. Pengalaman kerja sering menjadi batu sandungan bagi para pelamar. Ini terjadi karena di antara perusahaan ada yang meminta calon tenaga kerja berpengalaman di bidangnya. Misalnya harus mempunyai pengalaman kerja minimal dua tahun. Di pihak lain, pelamar belum mempunyai pengalaman sama sekali. Akhirnya, lowongan yang tersedia tidak bisa diisi calon tenaga kerja. Upayakan memiliki pengalaman kerja semasa anda kulian, walaupun hanya berupa praktek kerja, atau pekerjaan paruh waktu, dan cantumkam pengalaman kerja ini dalam CV anda. Untuk itu seorang guru konselor hendaknya dapat memberikan arahan kepada para siswanya untuk dapat memilih jurusan /pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat serta kemampuannya.

Sumber :
·         http://VIVAnews.com
·         http://fathur-net.blogspot.com/2010/07/tips-mendapatkan-pekerjaan-setelah.html


Peranan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah belajar siswa-siswi sma negeri 2 limboto

LATAR BELAKANG.
Masalah belajar yang terjadi dikalangan murid sering kali terjadi dan menghambat kelancaran proses belajar siswa. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau cerdas.

PEMBAHASAN.
secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar dapat didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Menurut Gagne (1984: 77) bahwa “belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”. Dari definisi masalah dan belajar maka masalah belajar dapat diartikan atau didefinisikan sebagai berikut :
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”.



MASALAH-MASALAH  BELAJAR YANG DIHADAPI SISWA.
1.      Kurangnya konsentrasi dalam belajar.
Jika mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi belajar dan dibiarkan secara terus-menerus, bukan hanya dapat mengakibatkan penurunan prestasi akademik, tetapi juga akan berdampak pada masalah kejiwaan seperti, depresi, mudah panik, minder atau kurangnya rasa percaya diri dan lain-lain.
Berikut merupakan tips agar kita dapat berkonsentrasi saat belajar:
  1. Istirahat yang cukup dapat membantu otak kita untuk relaksasi dari ketegangan yang terjadi sehari-hari. Sehingga saat kita belajar, otak dapat merespon suatu pemahaman materi dengan lebih cepat.
  2. Lakukan cara belajar yang benar. Kebanyakan dari kita belajar dengan sangat giat, ketika menjelang ujian yang sering disebut Sistem Kebut Semalam (SKS). Sedangkan pada hari-hari biasanya jarang melakukan kegiatan belajar. Sehingga tekanan pada otak akan berlipat ganda ketika melakukan SKS, dan hal ini akan menurunkan kosentrasi saat belajar. Sebaiknya membuat jadwal belajar secara rutin, dengan jangka waktu 1-3 jam setiap harinya.
  3. Musuh terberat kita saat belajar adalah rasa malas. Rasa malas dapat datang kapan saja sebagai penghalang kita untuk mendapatkan nilai bagus atau prestasi yang lain. Selain itu, juga dapat menurunkan daya konsentrasi belajar, maka sebaiknya jika rasa malas mulai datang segera pacu semangat belajar kita.
  4. Lakukan latihan fisik untuk memulihkan kebugaran tubuh. Sebab dengan tubuh yang segar dan sehat dapat membantu kita dalam berkonsentrasi belajar. Menurut penelitian, berjalan kaki juga dapat meningkatkan daya konsentrasi kita.
  5. Makan makanan yang bergizi dan bernutrisi yang baik untuk otak. Biasanya makanan yang mengandung lechitin, asam lemak esensial, protein, DHA, vitamin B12, vitamin B6, asam float dan lain sebagainy. Kandungan tersebut dapat diperoleh dari kuning telur, ikan salmon, teh hijau, blueberry, gandum, biji labu dan sebagainya.

2.      Kurang dapat mengatur waktu belajar
Masalah yang muncul dalam mengatur waktu adalah jika setiap hari kita memiliki kegiatan dan sulit untuk dikontrol, maka masalah akan muncul. Masalah yang muncul tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perencanaan yang tidak terorganisasi, tidak jelas, melenceng, tidak konsisten, tidak ada tujuan, dan kurang efektif dalam menggunakan waktu. Akan sangat membantu jika kita menuliskan beberapa masalah yang muncul dalam pengaturan waktu.
Ada beberapa tips atau strategi yang dapat membantu mahasiswa dalam mengatur waktunya agar lebih berhasil dalam belajar dan beraktivitas:
  1. Perhatikan kapan waktu luang yang dimiliki. Waktu luang yang dimaksud adalah waktu yang membebaskan kita dari segala aktivitas kuliah, kursus atau kegiatan lainnya.
  2. Perhatikan kondisi kita yang paling fit untuk belajar, misal dimalam hari atau dini hari.
  3. Buatlah jadwal untuk mengatur waktu belajar dan juga akitivitas yang akan dilakukan. Idelanya, waktu untuk belajar adalah 50 menit ditambah waktu istirahat. Buat variasi dalam belajar, misal ganti lokasi belajar atau ajak teman untuk belajar.
  4. Jagalah motivasi belajar dengan cara membuat target.
  5. Perhatikan kondisi tubuh. Kesehatan adalah segalanya. Karena itu, dalam membuat jadwal masukkan juga waktu istirahat.
  6. Saat belajar tidak selalu harus melakukan tugas. Buatlah waktu untuk membaca materi pelajaran dua kali. Pertama, sebelum memulai kuliah (masuk kuliah) dan kedua setelah kuliah. Hal tersebut akan membantu ingatan jangka panjang.
  7. Setelah melakukan semua kegitan, maka sisakan waktu lima menit untuk mengevaluasi kegiatan Anda. Apakah sudah dijalankan sesuai jadwal atau sebaliknya.

3.      Sulit memahami materi.
Kesulitan belajar yang didefenisikan oleh The United States Office of Education (USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003 : 06) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar dikarenakan metode mengajar yang tidak sesuai, penekanan kurikulum yang tidak cocok atau bahkan pembelajaran yang kompleks.
Menurut Slameto (2003 : 54), faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar ada dua, yaitu : 1. Faktor intern Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar. Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu : Jasmani, yang terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh Psikologis, yang terdiri dari faktor inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Kelelahan yang terdiri dari faktor kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. 2. Faktor ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu : Keluarga, yang meliputi cara orang mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Sekolah, yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,dll.


Sumber:
1.      http://pusatremaja.com/2011/02/24/tips-agar-bisa-konsentrasi-saat-belajar/

3.   http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/01/kesulitan-belajar-siswa.html

Peran bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah sosial yang di alami siswa-siswi sma negeri 2 limboto

LATAR BELAKANG.
Siswa sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang yaitu berkembang ke arah kemandirian mereka selalu melakukan interaksi sosial. Untuk mencapai kematangan tersebut, siswa memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungan sosialnya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Disamping itu proses perkembangan siswa tidak berlangsung secara mulus, atau bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut.
Perkembangan siswa tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga masyarakat. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku siswa, seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi, sosial atau penyimpangan perilaku.
Pelayanan bimbingan sangat diperlukan agar potensi yang dimiliki oleh peserta didik dapat dikembangkan secara optimal. Program bimbingan diarahkan untuk dapat menjaga terjadinya keseimbangan dan keserasian dalam perkembangan intelektual, emosional dan sosial.

PEMBAHASAN
Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kelompok social atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok anggota kelompok social tersebut sehingga terjadi kepincangan sosial. Dalam perkembangan individu dengan individu lain tidak selamanya berjalan mulus dan lancar, tapi ada kalanya terjadi kesenjangan dan perbenturan antara satu kepentingan dengan kepentingan lainnya. Keadaan ini dapat teraktualisasi lewat cara beradaptasi, cara berkomunikasi dan cara bertingkah laku.         
Siswa sebagai individu akan menghadapi berbagai masalah tentunya antara satu dengan yang lainnya. Konsekuensinya siswa akan memperoleh jenis bimbingan yang berbeda pula sesuai dengan jenis permasalahan yang dihadapinya. Masalah sosial yang dihadapi siswa antara lain masalah hubungan dengan teman sebaya, hubungan dengan orang tua dan guru, hubungan dengan lingkungan bermacam-macam serta masalah dalam komunikasi.
MASALAH-MASALAH  SOSIAL YANG DI HADAPI SISWA
1.      Punya kawan yang perilakunya kurang baik.
Pada zaman sekarang ini, sepertinya kita harus memilih teman yang sesuai dengan karakter kita, dalam artian bahwa kita harus memilih teman/sahabat yang akan membawa kita menjadi lebih baik lagi, dalam lingkungan sekolah ternyata siswa-siswa yang perilakunya kurang baik sering mendapat teguran dari para guru, dari hasil pengamatan saya ternyata dari seluruh angket yang telah di sebarkan ada sekitaran 65% siswa-siswa yang memiliki perilaku yang kurang baik, salah satu factor yang membuat siswa tersebut berperilaku kurang baik adalah karena ingin mendapat perhatian, pujian dan lain sebagainya, inilah realita yang ada di seluruh sekolah, di mana siswa yang berperilaku kurang baik akan cepat dikenal di lingkungan sekolahnya. Untuk itu diperlukan perhatian dari seluruh komponen-komponen yang ada disekolah tertentu 

2.      Merasa malu berbicara di depan orang banyak
Berbicara merupakan kegiatan yang bisa dilakukan siapapun (kecuali orang yang mengalami Tunawicara). namun, bila itu dilakukan di depan banyak orang banyak lain jadinya karena tidak semua orang terbiasa melakukannya. Berbicara merupakan kegiatan yang bisa dilakukan siapapun (kecuali orang yang mengalami Tunawicara). namun, bila itu dilakukan di depan banyak orang banyak lain jadinya karena tidak semua orang terbiasa melakukannya.Persoalannya sering kali di antara kita diliputi ras kurang percaya diri untuk tampil ke depan padahal materi cukup banyak tersedia, kesempatan selalu ada untuk anda berbicara dan bagi anda yang sedang diliputi kekurangan percayaan diri saat diminta tampil ke depan Silahkan Baca Tips Berbicara di Depan Orang Banyak berikut ini

1.         Kuasai materi yang ingin disampaikan, seminimal mungkin kuasai 3 hari sebelum berbicara ke depan hal ini dilakukan agar anda lebih rileks dalma berbicara di depan banyak orang, jangan malam untuk belajar dari pada anda di tertawakan dan malu didepan banyak orang.


2.         Berlatih secara terus menerus, mulai dari kelompok yang kecil bisa terdiri dari 5 orang lalu tingkatkan menjadi 10 orang, 15 orang 20 orang dan seterusnya agar anda terbiasa berbicara dengan orang banyak

3.         Belajarlah dari orang - orang sukses terutama pelajari cara berbicaranya dalam menguasai audiensnya

3.      Kurang dapat menyatakan pendapat saat dikusi
Salah satu kendala social yang sering di alami oleh para siswa adalah kurang dapat menyatakan pendapat saat diskusi, dari data yang saya peroleh persentase mereka mencapai 33% dari 40 angket yang saya sebarkan, pada awalnya masalah ini di sebabkan karena sebagaian para siswa tidak menyukai mata pelajaran yang sedang di diskusikan, dan sebagian para siswa bosan jika terlalu lama didalam kelas, untuk itu guru bimbingan dan konseling  diharapkan dapat lebih memahami keadaan sosial para siswanya
Sumber:
1.      Ahmad Juntika Nurihsan, 2005, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, Bandung: Aditama,
3.      Hasil observasi

Peran bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah pribadi yang di alami siswa-siswi sma negeri 2 limboto provinsi Gorontalo.

LATAR BELAKANG
Bimbingan dan konseling di sekolah sangatlah di butuhkan, karena tidak dapat di pungkiri seiring dengan perkembangan tehknologi yang semakin pesat,serta gelombang westernisasi yang masuk menyebabkan terjadinya perubahan pola berfikir dalam masyarakat, terutama kalangan anak-anak yang berada dalam keadaan tumbuh dan berkembang sehingga para siswa sangat membutuhkan segala bentuk bimbingan dan nasehat agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah, untuk itu di perlukan strategi yang matang dalam seluruh proses pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.kita telah ketahui bersama bahwa masalah pribadi merupakan masalah yang cukup serius, karena jika masalah ini di biarkan berlarut-larut maka akan berdampak pada perkembangan perilaku yang menyimpang dari para siswa.

PEMBAHASAN
A.    Pengertian bimbingan dan konseling
Stoops dan walquist mendefinisikan:
Bimbingan adalah proses yang terus menerus dalam membantu pekembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimum dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat.
Menurut Slameto bahwa bimbingan adalah:  “Proses memberikan bantuan kepada siswa agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman yang benar akan diri pribadinya dan akan dunia disekitarnya, mengambil keputusan untuk melangkah maju secara optimal dalam perkembangannya dan dapat menolong dirinya sendiri menghadapi serta memecahkan masalah-masalahnya, semuanya demi tercapainya penyesuaian yang sehat dan demi kemajuan dan kesejahteraan mentalnya”
Sedangkan Konseling diartikan: “Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.

B.     Fungsi bimbingan dan konseling di sekolah
Bimbingan dan konseling menempati bidang pelayanan siswa dalam keseluruhan, proses dan kegiatan pendidikan. Pemberian Layanan bimbingan dan konseling kepada siswa agar masing-masing siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang mandiri secara optimal. Berikut ini dijekaslan maisng-masing fungsi layanan tersebut:
1. Fungsi Pencegahan
Bimbingan dan konseling dapat berfungsi sebagai pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam hal ini layanan yang diberikan berupa bantuan yang bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Hal tersebut dapat ditempuh melalui program bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal yang dapat menghambat seperti; kesulitan belajar, kekurangan informasi, masalah sosial, pemilihan karir dan lain sebagainya dapat dihindari oleh siswa.
2. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian dalam layanan bimbingan dan konseling berfungsi membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan demikian, adanya kesesuaian antara pribadi siswa dan sekolah sebagai penyesuaian lingkungan


3. Fungsi Perbaikan
Meskipun fungsi pencegahan dan penyesuaian telah dilaksanakan, namun siswa yang bersangkutan masih mungkin mengalami masalah-masalah tertentu . Disinilah fungsi perbaikan dari layanan bimbingan dan konseling diperlukan. Bantuan yang diberikan tergantung pada masalah yang dihadapi, baik dalam jenisnya, sifatnya, maupun bentuknya. Pendekaan yang dilakukan dapat berbentuk layanan individual ataupun kelompok
4. Fungsi pengembangan
Bimbingan dan konseling dapat berfungsi pengembangan artinya, layanan yang diberikan dapat membantu para siswa dalam mengemangkan keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan mantap. Dalam fungsi ini hal-hal yang sudah dipandang bersifat positif dijaga agar tetap baik dan dimantapkan. Dengan demikian dapat diharapkan siswa dapat berkembang secara optimal


MASALAH-MASALAH PRIBADI YANG DIHADAPI SISWA.
1.      1. Enggan  mengerjakan ibadah.
Dari hasil observasi yang telah di lakukan di SMA N 2 LIMBOTO, PROVINSI GORONTALO ternyata masalah pribadi yang sering muncul ialah para siswa enggan dalam mengerjakan ibadah, dari 40 siswa yang menjadi sasaran observasi ternyata 53% dari mereka enggan untuk melaksanakan ibadah.
  Metode-metode bimbingan dan konseling yang dapat di gunakan dalam mengatasi siswa yang enggan mengerjakan ibadah antara lain:
·         Metode Interview (wawancara)
Interview adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan mengadakan wawancara secara langsung.


·         Metode kelompok
Yaitu metode yang diakukan diluar kelas atau jam pelajaran yang meliputi karya wisata, diskusi kelompok, osis, dan sosio drama. Dengan menggunakan kelompok, pembimbing dapat menggembangkan sikap sosial (relasi sosial)
·         Metode Non Directif (Tidak Mengarahkan)
Dalam metode ini terdapat dasar pandangan bahwa klient sebagai mahluk yang bulat yang memilii kemampuan berkembang sendiri dan sebagai pencari kemantapan diri sendiri.
Menurut Dr. Willam E. Hulme metode ini sangat cocok di gunakan oleh penyuluh Agama, karena kondelor akan lebih memahami kenyataan penderitaaan klient yang biasanya bersumber pada perasaan dosa yang banyak menimbulkan perasaan cemas, konflik kejiwaan dan gangguan jiwa lainya.
·         Metode directive conseling
Directive conseling merupakan bentuk psikoterapi yang paling sederhana, karena counselor dapat secara langsung memberikan jawaban terhadap problem yang o;eh klient disadari menjadi sumber kecemasannya.
·         Metode educatif (pencerahan)
Metode educatif adalah pemberian pencerahan terhadap unsur-unsur kejiwaan yang menjadi sumber konflik seseorrang dan selanjutnya koonselor menganaliisa fakta kejiwaan klient untuk penyembuuan.
2.  Mudah putus asa.
Salah satu masalah yang di hadapi oleh siswa-siswi sma negeri 2 limboto khususnya kelas 3 ialah mudah putus asa, dari sejumlah angket yang di sebarkan kepada para siswa ternyata 43%  dari mereka mengalami masalah tersebut, salah satu faktor penyebabnya adalah: banyaknya tugas-tugas yang di berikan oleh para guru, dan juga kondisi mental mereka dalam menghadapi ujian nasional yang sudah di depan mata,belum lagi di tambah dengan masalah internal siswa tersebut, inilah yang kemudian membuat sebagian para siswa mudah  putus asa dan frustasi.

  Beberapa cara yang dapat digunakan oleh guru pembimbing dalam menangani masalah ini di antaranya:

·         Sosiodrama yaitu: teknik yang digunakan unutk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan perasaan para siswa tersebut.

·         Imitasi yaitu: teknik yang digunakan dimana para siswa diminta untuk menirukan secara terus menerus suatu model perilaku tertentu dengan maksud melawan perilakunya sendiri yang negatif

3.Sering sakit kepala.
Masalah yang sering timbul dalam diri pribadi siswa adalah: para siswa sering sakit kepala, dari data yang berhasil saya peroleh bahwa ternyata, masalah ini menduduki urutan ke-3 dari masalah-masalah yang lain, yaitu sekitar 40%,  data ini menunjukan bahwa penyakit ini dapat menjadi masalah yang harus di perhatikan oleh guru konselor, ada beberapa faktor penyebab penyakit ini diantaranya adalah: beban fikiran, karena beberapa bulan lagi mereka akan berhadapan dengan ujian nasional. Mengingat masalah ini tidak dapat di tangani sepenuhnya oleh guru bimbingan, maka dari itu diperlukan kerjasama dengan orang tua siswa dan juga pihak ketiga (dokter,psikeater) demi kelancaran proses pelayanan bimbingan di sekolah



Sumber:
Bahan ajar teori-teori konseling
http://akhmadsudrajat.wordpress.com