Peranan
guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah belajar siswa-siswi sma
negeri 2 limboto
LATAR BELAKANG.
Masalah belajar yang terjadi dikalangan
murid sering kali terjadi dan menghambat kelancaran proses belajar siswa. Kondisi
tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa
kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak
menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami
oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa
murid-murid yang pandai atau cerdas.
PEMBAHASAN.
secara psikologis, belajar merupakan
suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian
belajar dapat didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
Menurut Gagne (1984: 77) bahwa “belajar
adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman”. Dari definisi masalah dan belajar maka masalah belajar dapat
diartikan atau didefinisikan sebagai berikut :
“Masalah belajar adalah
suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaran proses
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan”.
MASALAH-MASALAH BELAJAR YANG DIHADAPI SISWA.
1.
Kurangnya konsentrasi dalam belajar.
Jika mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi belajar dan
dibiarkan secara terus-menerus, bukan hanya dapat mengakibatkan penurunan
prestasi akademik, tetapi juga akan berdampak pada masalah kejiwaan seperti,
depresi, mudah panik, minder atau kurangnya rasa percaya diri dan lain-lain.
Berikut
merupakan tips agar kita dapat berkonsentrasi saat belajar:
- Istirahat yang cukup dapat membantu otak kita untuk relaksasi dari ketegangan yang terjadi sehari-hari. Sehingga saat kita belajar, otak dapat merespon suatu pemahaman materi dengan lebih cepat.
- Lakukan cara belajar yang benar. Kebanyakan dari kita belajar dengan sangat giat, ketika menjelang ujian yang sering disebut Sistem Kebut Semalam (SKS). Sedangkan pada hari-hari biasanya jarang melakukan kegiatan belajar. Sehingga tekanan pada otak akan berlipat ganda ketika melakukan SKS, dan hal ini akan menurunkan kosentrasi saat belajar. Sebaiknya membuat jadwal belajar secara rutin, dengan jangka waktu 1-3 jam setiap harinya.
- Musuh terberat kita saat belajar adalah rasa malas. Rasa malas dapat datang kapan saja sebagai penghalang kita untuk mendapatkan nilai bagus atau prestasi yang lain. Selain itu, juga dapat menurunkan daya konsentrasi belajar, maka sebaiknya jika rasa malas mulai datang segera pacu semangat belajar kita.
- Lakukan latihan fisik untuk memulihkan kebugaran tubuh. Sebab dengan tubuh yang segar dan sehat dapat membantu kita dalam berkonsentrasi belajar. Menurut penelitian, berjalan kaki juga dapat meningkatkan daya konsentrasi kita.
- Makan makanan yang bergizi dan bernutrisi yang baik untuk otak. Biasanya makanan yang mengandung lechitin, asam lemak esensial, protein, DHA, vitamin B12, vitamin B6, asam float dan lain sebagainy. Kandungan tersebut dapat diperoleh dari kuning telur, ikan salmon, teh hijau, blueberry, gandum, biji labu dan sebagainya.
2.
Kurang dapat mengatur waktu belajar
Masalah
yang muncul dalam mengatur waktu adalah jika setiap hari kita memiliki kegiatan
dan sulit untuk dikontrol, maka masalah akan muncul. Masalah yang muncul
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perencanaan yang tidak
terorganisasi, tidak jelas, melenceng, tidak konsisten, tidak ada tujuan, dan
kurang efektif dalam menggunakan waktu. Akan sangat membantu jika kita
menuliskan beberapa masalah yang muncul dalam pengaturan waktu.
Ada
beberapa tips atau strategi yang dapat membantu mahasiswa dalam mengatur
waktunya agar lebih berhasil dalam belajar dan beraktivitas:
- Perhatikan kapan waktu luang yang dimiliki. Waktu luang yang dimaksud adalah waktu yang membebaskan kita dari segala aktivitas kuliah, kursus atau kegiatan lainnya.
- Perhatikan kondisi kita yang paling fit untuk belajar, misal dimalam hari atau dini hari.
- Buatlah jadwal untuk mengatur waktu belajar dan juga akitivitas yang akan dilakukan. Idelanya, waktu untuk belajar adalah 50 menit ditambah waktu istirahat. Buat variasi dalam belajar, misal ganti lokasi belajar atau ajak teman untuk belajar.
- Jagalah motivasi belajar dengan cara membuat target.
- Perhatikan kondisi tubuh. Kesehatan adalah segalanya. Karena itu, dalam membuat jadwal masukkan juga waktu istirahat.
- Saat belajar tidak selalu harus melakukan tugas. Buatlah waktu untuk membaca materi pelajaran dua kali. Pertama, sebelum memulai kuliah (masuk kuliah) dan kedua setelah kuliah. Hal tersebut akan membantu ingatan jangka panjang.
- Setelah melakukan semua kegitan, maka sisakan waktu lima menit untuk mengevaluasi kegiatan Anda. Apakah sudah dijalankan sesuai jadwal atau sebaliknya.
3.
Sulit memahami materi.
Kesulitan belajar yang didefenisikan
oleh The United States Office of Education (USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman
(2003 : 06) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu
atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan
bahasa ajaran atau tulisan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar
dikarenakan metode mengajar yang tidak sesuai, penekanan kurikulum yang tidak
cocok atau bahkan pembelajaran yang kompleks.
Menurut Slameto (2003 : 54),
faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar ada dua, yaitu : 1. Faktor
intern Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam individu yang sedang
belajar. Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu : Jasmani, yang
terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh Psikologis, yang terdiri dari
faktor inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
Kelelahan yang terdiri dari faktor kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. 2.
Faktor ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor
ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu : Keluarga, yang meliputi cara
orang mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Sekolah, yang
meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah,dll.
Sumber:
1. http://pusatremaja.com/2011/02/24/tips-agar-bisa-konsentrasi-saat-belajar/
3.
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/01/kesulitan-belajar-siswa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar