Kamis, 26 Januari 2012


Peranan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah belajar siswa-siswi sma negeri 2 limboto

LATAR BELAKANG.
Masalah belajar yang terjadi dikalangan murid sering kali terjadi dan menghambat kelancaran proses belajar siswa. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau cerdas.

PEMBAHASAN.
secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar dapat didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Menurut Gagne (1984: 77) bahwa “belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”. Dari definisi masalah dan belajar maka masalah belajar dapat diartikan atau didefinisikan sebagai berikut :
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”.



MASALAH-MASALAH  BELAJAR YANG DIHADAPI SISWA.
1.      Kurangnya konsentrasi dalam belajar.
Jika mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi belajar dan dibiarkan secara terus-menerus, bukan hanya dapat mengakibatkan penurunan prestasi akademik, tetapi juga akan berdampak pada masalah kejiwaan seperti, depresi, mudah panik, minder atau kurangnya rasa percaya diri dan lain-lain.
Berikut merupakan tips agar kita dapat berkonsentrasi saat belajar:
  1. Istirahat yang cukup dapat membantu otak kita untuk relaksasi dari ketegangan yang terjadi sehari-hari. Sehingga saat kita belajar, otak dapat merespon suatu pemahaman materi dengan lebih cepat.
  2. Lakukan cara belajar yang benar. Kebanyakan dari kita belajar dengan sangat giat, ketika menjelang ujian yang sering disebut Sistem Kebut Semalam (SKS). Sedangkan pada hari-hari biasanya jarang melakukan kegiatan belajar. Sehingga tekanan pada otak akan berlipat ganda ketika melakukan SKS, dan hal ini akan menurunkan kosentrasi saat belajar. Sebaiknya membuat jadwal belajar secara rutin, dengan jangka waktu 1-3 jam setiap harinya.
  3. Musuh terberat kita saat belajar adalah rasa malas. Rasa malas dapat datang kapan saja sebagai penghalang kita untuk mendapatkan nilai bagus atau prestasi yang lain. Selain itu, juga dapat menurunkan daya konsentrasi belajar, maka sebaiknya jika rasa malas mulai datang segera pacu semangat belajar kita.
  4. Lakukan latihan fisik untuk memulihkan kebugaran tubuh. Sebab dengan tubuh yang segar dan sehat dapat membantu kita dalam berkonsentrasi belajar. Menurut penelitian, berjalan kaki juga dapat meningkatkan daya konsentrasi kita.
  5. Makan makanan yang bergizi dan bernutrisi yang baik untuk otak. Biasanya makanan yang mengandung lechitin, asam lemak esensial, protein, DHA, vitamin B12, vitamin B6, asam float dan lain sebagainy. Kandungan tersebut dapat diperoleh dari kuning telur, ikan salmon, teh hijau, blueberry, gandum, biji labu dan sebagainya.

2.      Kurang dapat mengatur waktu belajar
Masalah yang muncul dalam mengatur waktu adalah jika setiap hari kita memiliki kegiatan dan sulit untuk dikontrol, maka masalah akan muncul. Masalah yang muncul tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perencanaan yang tidak terorganisasi, tidak jelas, melenceng, tidak konsisten, tidak ada tujuan, dan kurang efektif dalam menggunakan waktu. Akan sangat membantu jika kita menuliskan beberapa masalah yang muncul dalam pengaturan waktu.
Ada beberapa tips atau strategi yang dapat membantu mahasiswa dalam mengatur waktunya agar lebih berhasil dalam belajar dan beraktivitas:
  1. Perhatikan kapan waktu luang yang dimiliki. Waktu luang yang dimaksud adalah waktu yang membebaskan kita dari segala aktivitas kuliah, kursus atau kegiatan lainnya.
  2. Perhatikan kondisi kita yang paling fit untuk belajar, misal dimalam hari atau dini hari.
  3. Buatlah jadwal untuk mengatur waktu belajar dan juga akitivitas yang akan dilakukan. Idelanya, waktu untuk belajar adalah 50 menit ditambah waktu istirahat. Buat variasi dalam belajar, misal ganti lokasi belajar atau ajak teman untuk belajar.
  4. Jagalah motivasi belajar dengan cara membuat target.
  5. Perhatikan kondisi tubuh. Kesehatan adalah segalanya. Karena itu, dalam membuat jadwal masukkan juga waktu istirahat.
  6. Saat belajar tidak selalu harus melakukan tugas. Buatlah waktu untuk membaca materi pelajaran dua kali. Pertama, sebelum memulai kuliah (masuk kuliah) dan kedua setelah kuliah. Hal tersebut akan membantu ingatan jangka panjang.
  7. Setelah melakukan semua kegitan, maka sisakan waktu lima menit untuk mengevaluasi kegiatan Anda. Apakah sudah dijalankan sesuai jadwal atau sebaliknya.

3.      Sulit memahami materi.
Kesulitan belajar yang didefenisikan oleh The United States Office of Education (USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003 : 06) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar dikarenakan metode mengajar yang tidak sesuai, penekanan kurikulum yang tidak cocok atau bahkan pembelajaran yang kompleks.
Menurut Slameto (2003 : 54), faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar ada dua, yaitu : 1. Faktor intern Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar. Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu : Jasmani, yang terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh Psikologis, yang terdiri dari faktor inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Kelelahan yang terdiri dari faktor kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. 2. Faktor ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu : Keluarga, yang meliputi cara orang mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Sekolah, yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,dll.


Sumber:
1.      http://pusatremaja.com/2011/02/24/tips-agar-bisa-konsentrasi-saat-belajar/

3.   http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/01/kesulitan-belajar-siswa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar